Makassar, Lontaracelebes,id-14 Februari 2025 – PCNU Kota Makassar menggelar resepsi akbar memperingati Harlah (Hari Lahir) Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 dan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H di Aula Syekh Yusuf BBPVP Makassar, Jumat (14/2/2025).
Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh penting dan forkopimda di kota Makassar diantaranya Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Amir Ma’ruf, Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel Prof. KH. Hamzah Harun Al Rasyid, Rais Syuriyah PCNU Kota Makassar anregurutta KH. Abd. Mutthalib Abdullah, Ketua Tanfidziyah H. Usman Sofian, Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Makassar Dr. H. Fathur Rahim, Kabag Kesra H. Moh. Syarief, Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktifitas Makassar H. Laode H. Polondu.
Hadir pula Ketua FKUB Kota Makassar Prof. Arifuddin Ahmad dan tokoh lintas agama, perwakilan dari DPRD Kota Makassar, perwakilan dari Kapolrestabes dan Dandim 1408 BS Makassar, pimpinan pesantren, Tokoh Lintas Agama , pimpinan ormas Islam dan kepemudaan, serta Mantan Walikota sekaligus Mustasyar PCNU Kota Makassar H. Ilham Arif Sirajuddin, Badan Otonom, MWC Kecamatan, Ranting NU se Kota Makassar.
Dalam sambutannya, Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Makassar menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kontribusi NU dalam pembangunan Kota Makassar. “NU merupakan bagian penting dari perjalanan bangsa ini,” ujarnya. Pemerintah Kota Makassar, lanjut beliau, memberikan ruang yang besar dan menjalin kolaborasi erat dengan NU dalam berbagai bidang, terutama keagamaan dan sosial. Ke depan, dengan kepemimpinan baru Walikota Makassar, Munafri Arifuddin dan Wakil Walikota Aliyah Mustika Ilham, kolaborasi ini akan terus diperkuat.
KH. Amir Maruf, mewakili PBNU, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dipadukan dengan Pendidikan Dasar PKPNU yang telah memasuki tahun ke-13. Beliau menjelaskan bahwa program kaderisasi ini terinspirasi dari Makassar, menjelang Muktamar NU ke-32 di Makassar beberapa tahun lalu. “Kelahiran PKPNU saat itu melihat bahwa NU harus terus eksis dan membutuhkan pengkaderan yang berkelanjutan,” jelasnya. Program ini, menurutnya, mendorong NU untuk kembali fokus pada kaderisasi, sebagaimana terlihat dari kegiatan di Asrama Sudiang.
Acara ditutup dengan tausiyah yang disampaikan oleh KH Hamzah Harun Al Rasyid. Beliau mengaitkan momentum Harlah NU dan Isra’ Mi’raj sebagai momentum untuk lompatan yang lebih tinggi bagi NU. “Jika NU ingin maju, paradigma baru harus disiapkan, terutama dari segi SDM dan kaderisasi,” tegasnya. Acara ini menjadi bukti komitmen NU dalam menjaga eksistensi dan peran strategisnya dalam pembangunan bangsa.(**)